
Berikut ini kita akan menyambung soal plastik dengan tema proses pembuatan plastik dari minyak bumi. Plastik merupakan salah satu bahan yang sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari kemasan makanan, botol minuman, hingga komponen otomotif dan elektronik, hampir semua produk modern mengandalkan plastik dalam berbagai bentuknya. Namun, tidak semua orang mengetahui bahwa sebagian besar plastik berasal dari minyak bumi. Artikel ini akan membahas bahan dasar, jenis-jenis plastik, dan proses produksi plastik dari minyak bumi secara lengkap.

Daftar Isi
Bahan Dasar Plastik dari Minyak Bumi
Minyak bumi adalah bahan baku utama dalam produksi plastik sintetis. Proses pembuatan plastik dari minyak bumi akan melalui berbagai tahap seperti yang pernah kita bahas sebelumnya. Namun ternyata produk sambilan selama proses minyak bumi menjadi bahan bakar tidak kalah penting dan berharga.
Komponen utama yang diambil dari minyak bumi untuk membuat plastik adalah hidrokarbon, yaitu senyawa kimia yang tersusun dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Minyak bumi mentah pertama-tama harus diolah dalam kilang minyak melalui proses distilasi fraksional untuk memisahkan berbagai komponen penyusunnya berdasarkan titik didihnya.
Salah satu hasil dari distilasi tersebut adalah nafta, yaitu fraksi ringan dari minyak bumi yang sangat penting dalam industri petrokimia. Nafta inilah yang kemudian menjadi bahan baku utama dalam proses pembuatan monomer—blok bangunan molekuler yang akan dipolimerisasi menjadi plastik.
Jenis-Jenis Plastik
Jenis plastik yang dihasilkan dari minyak bumi sangat beragam. Beberapa di antaranya adalah:
- Polietilena (PE) – digunakan dalam kantong plastik, botol, dan kemasan fleksibel.
- Polipropilena (PP) – sering digunakan untuk wadah makanan, mainan, dan alat rumah tangga.
- Polivinil klorida (PVC) – digunakan untuk pipa, kabel listrik, dan bahan konstruksi.
- Polistirena (PS) – digunakan untuk wadah makanan cepat saji, styrofoam, dan peralatan laboratorium.
- Polietilena Tereftalat (PET) – digunakan untuk botol minuman dan serat tekstil.
Setiap jenis plastik memiliki sifat dan karakteristik unik, tergantung pada struktur kimia dan proses produksinya.
Proses Pembuatan Plastik
Proses pembuatan plastik dari minyak bumi melibatkan beberapa tahap teknis yang cukup kompleks. Secara umum, berikut adalah tahapan utama dalam proses tersebut:
1. Distilasi Minyak Bumi
Minyak bumi mentah dipanaskan dalam kolom distilasi untuk memisahkan berbagai fraksi. Nafta, sebagai fraksi ringan, dipisahkan dan digunakan dalam proses selanjutnya.
2. Cracking
Nafta kemudian diolah dalam unit cracking (biasanya steam cracker) untuk memecah molekul-molekul besar menjadi monomer yang lebih kecil seperti etilena, propilena, butadiena, dan lain-lain. Proses ini berlangsung pada suhu tinggi (sekitar 800–850°C).
3. Polimerisasi
Monomer hasil cracking kemudian dikumpulkan dan melalui proses polimerisasi. Ada dua metode umum:
- Polimerisasi adisi – monomer bergabung membentuk rantai panjang tanpa menghasilkan produk sampingan.
- Polimerisasi kondensasi – monomer bergabung sambil menghasilkan molekul kecil sebagai produk sampingan seperti air atau metanol.
Hasil dari proses ini adalah polimer mentah berupa butiran atau pelet plastik.
4. Formulasi dan Pencampuran
Polimer mentah dicampur dengan berbagai aditif seperti pewarna, antioksidan, stabilizer, dan bahan penguat untuk meningkatkan sifat plastik sesuai kebutuhan penggunaannya.
5. Pembentukan Produk
Polimer yang sudah diformulasi kemudian dibentuk menjadi produk akhir menggunakan beberapa teknik, seperti:
- Injection moulding – untuk produk berdinding tebal seperti mainan dan casing elektronik.
- Extrusion – untuk membuat pipa, lembaran, dan film plastik.
- Blow moulding – untuk botol plastik dan wadah berongga.
- Vacuum forming – untuk kemasan plastik dan tray makanan.
Demikianlah proses pembuatan plastik dari minyak bumi hingga terbentuk biji besi. Mengenai proses industri bisa dilihat di masing-masing pembahasan terpisah.
Setelah tahap ini, plastik sudah siap untuk digunakan atau didistribusikan ke industri lainnya untuk diproses lebih lanjut.