Cara Mengukur Trafo Dengan Multitester Jarum Dan Digital

Cara Mengukur Trafo Dengan Multitester Jarum Dan Digital

Wikikomponen.com – Cara Mengukur Trafo Dengan Multitester Jarum Dan Digital. Kondisi bagus atau rusak nya sebuah trafo atau transformator dapat diuji dan test dengan mudah sebelum dibeli. Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari beberapa cara mengukur trafo, sehingga dapat dipastikan trafo yang anda beli dalam keadaan maksimal.

Yang akan dijelaskan kali ini dapat dipergunakan untuk mengukur berbagai jenis trafo antara lain trafo power amplifier baik CT maupun o, trafo adaptor, serta trafo jenis isolasi lainnya. Sedangkan cara mengukur trafo jenis auto trafo akan dipisahkan pada pembahasan berikutnya agar tidak membingungkan.

Daftar Isi

Cara Mengukur Trafo Dengan Multitester Jarum Dan Digital

Terdapat beberapa metoda yang dapat dipergunakan dalam mengukur sebuah trafo. Semua cara yang akan dijelaskan di sini adalah cara yang paling mudah dan dapat dilakukan langsung di lokasi tanpa mengalami kesulitan.

Menggunakan Tester Jarum Atau Analog

Terdapat 2 cara menguji dan mengukur trafo menggunakan multitester yaitu:

  1. Pengukuran Tanpa Listrik
  2. Pengukuran Menggunakan Listrik

Cara Mengukur Trafo Dengan Multitester Jarum Dan Digital

Pengukuran Tanpa Listrik

Dalam kondisi tanpa dialiri listrik, sebuah trafo dapat diketahui rusak atau tidaknya. Caranya adalah dengan terlebih dahulu mengatur posisi tester pada posisi pengukuran R atau Ohm. Berikut ini tahap-tahapnya:

  • Setelah mengatur pada posisi R, tempelkan kedua jarum tester atau probe merah dan hitam untuk memastikan tester berfungsi. Jika tester bergerak, tempelkan kembali ke dua jarum ke posisi 0 dan 220 pada trafo. Kondisi ini harus menunjukan pergerakan jarum tester. Hal ini untuk memastikan kawat trafo tidak putus.
  • Untuk mengukur sekunder, lakukan hal yang sama dari posisi CT ke posisi voltase lain yang ingin di test. JIka bergerak, maka ini berarti koneksi kawat trafo dalam keadaan baik. Test lah setiap output yang disediakan dengan menggunakan cara yang sama hingga semua menunjukan kondisi baik. Jika tidak bergerak, berarti trafo tersebut bermasalah.
  • Tahap ke 3 adalah mengukur hubungan antara primer dan sekunder. Kedua kumparan ini seharusnya terpisah total. Jika ternyata saat meletakan jarum merah di 0 atau 220  kemudian jarum hitam di bagian sekunder mana saja jarum bergerak , maka ini menunjukan terjadi kontak antara kedua lilitan tersebut. Hal ini menunjukan kondisi trafo tersebut rusak. ( Pelajari cara mengukur trafo auto )
  • Tahap ke 4 adalah memastikan bahwa lilitan tidak kontak dengan body. Untuk mengukur kondisi ini, perlu menempatkan salah satu jarum atau probe pada bodi trafo. Kemudian tempatkan jarum lainnya ke primer untuk memastikan tidak terjadi kontak. Lakukan hal yang sama pada bagian sekunder.

Pengukuran Menggunakan Listrik

Cara pengukuran ini sebaiknya dilakukan jika pengukuran di atas sudah dilakukan. Tujuan pengukuran ini sebenarnya adalah untuk mengukur ketepatann voltase trafo. Namun cara pengetesan ini juga bisa mengetahui kondisi trafo jika mengalami short. Tandanya MCB akan turun. Cara ini dapat dilakukan dengan meminjam sebuah kabel AC di toko penjual trafo.

Hubungkan kedua kabel ke 0 dan 220 volt, lalu hubungkan. Setelah itu, aturlah posisi pengukuran tester pada posisi 220 volt. Ini dapat dipergunakan untuk mengukur trafo hingga voltase di bawah 220 volt. Untuk mengukur voltase lain, selalu atur posisi tester di atas voltase yang ingin di ukur.

Jangan menempatan tester pada posisi volt di bawah voltase yang akan diukur. Jika hal ini dilakukan, maka tester yang dipergunakan akan mengalami kerusakan. Pastikan hal ini.

Pastikan bahwa voltase output harus sesuai dengan tertulis atau minimal mendekati. Jika membeli trafo CT, pastikan memeriksa keseimbangan antara trafo tersebut tidak terlalu pincang.

Lakukan pada setiap output untuk semua tap trafo. Jika sudah diukur dan tidak ada masalah, barulah trafo tersebut dibeli dan dibawa pulang.

Menggunakan Multitester Digital

Dengan menggunakan tester digital, penunjukan angka harus menunjukan angka tahanan yang sangat kecil mendekati 0. Sedangkan pengukuran voltase dapat dilakukan dengan cara yang sama. Voltase akan langsung ditunjukan langsung melalu panel digital sehingga dapat lebih mudah dibaca.

Cara Mengukur Trafo Dengan Multitester Jarum Dan Digital ternyata sangat sederhana bukan? Silakan lakukan percobaan. Semakin sering, anda akan semakin ahli dalam melakukannya. ( Penulis : Hamdani S. )

Jenis Arus Trafo AC Atau DC ?

Tentang jenis arus yang mengalir dalam sebuah trafo, masih sering kita jumpai salah penyebutan. Sebagian orang lebih senang menyebut bagian output yang memiliki voltase kecil dengan sebutan DC. Misalnya anda akan sering menemukan orang yang datang ke toko dan menanyakan tentang trafo dengan input 220VAC dengan output 12VDC.

Padahal yang kita ketahui sebuah trafo tidak boleh dialiri dengan arus DC. Jadi tidak ada trafo yang mampu mengeluarkan arus DC kecuali dengan penambahan Dioda atau rectifier.

Hal ini sengaja kami tegaskan kembali dalam artikel ” Cara Mengukur Trafo Dengan Multitester Jarum Dan Digital ” ini agar tidak ada lagi yang menyebut arus AC dengan arus DC.

Arus DC yang masuk ke trafo akan merusak trafo. Jadi jangan coba-coba mengalirkan arus DC ke dalam trafo kecuali untuk tujuan tertentu. Dan ingat juga tidak mungkin sebuah trafo menghasilkan arus DC tanpa bantuan komponen lain.

Author: Wikikomponen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *