
Kali ini kita akan membahas cara membuat charger aki bagus , murni dan berkualitas bagus hanya dengan rangkaian sederhana hanya menggunakan sebuah trafo dan dioda bridge. Bahkan yang hobby utak atik pemula juga dapat membuatnya.
Gak pakai lama , berikut ini daftar komponen yang diperlukan:
- Trafo Charger Akit Bagus
- Dioda Bridge Bagus
- Casing
- Binding Post
- Kabel AC listrik
- Lampu Led
- Elco ( Optional / Tidak dipakai pada project kali ini )
- Kapasitor 2.2uf 250VAC ( Optional )
- Capit Aki dan Kabel
- Saklar Selektor ( Optional untuk bagian voltase input )
- Rangkaian Pemutus Arus Charger Otomatis
Daftar Isi
Trafo Charger Aki Bagus
Untuk membuat sebuah charger aki yang bagus, syarat utama adalah trafo harus bagus. Jika trafo tidak bagus, sahabat tukang oprek dianjurkan beli jadi saja di toko listrik.
Di toko listrik umumnya tersedia berbagai merek charger impor yang cantik dan menarik dipandang mata. Yang pasti lebih murah dari pada rakit sendiri dengan label tertulis amper yang fantastis. Tapi sejauh pengamatan kami pada beberapa merek tersebut, ternyata merakit sendiri dapat memperoleh hasil yang jauh lebih bagus.
Pesanlah trafo dengan pilihan voltase input 5V-3V-0-3V-5V-220V, output sebaiknya pesan dengan pilihan 0-14V-16V-18V sebagai cadangan voltase trafo jika ingin membuat charger aki 12VDC ( Penuh pada 13V sd 13.8V Lead Acid ).
Amper trafo dapat dipesan sesuai amper yang diharapkan. Umumnya pabrik trafo menyediakan trafo sesuai dengan pesanan misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 40A, 50A, 100A dan sebagainya. Sesuaikan dengan kebutuhan. Semakin besar amper, maka akan semakin mahal. Pastikan dengan pabrik atau penjual untuk amper adalah murni. Bisa cek ke mettakindo sebagai salah satu produsen trafo referensi kami karena pabrik tersebut selain melayani pabrikan juga menerima pesanan satuan.
Voltase cadangan dapat ditambah untuk daerah dengan sumber tegangan yang mungkin lebih rendah dari 220V.
Rumus untuk menghitung perubahan voltase dari trafo menjadi arus DC adalah sebagai berikut:
VDC=VAC/1.414 ( Tanpa Elco ) dan diukur saat beban kosong.
Voltase tersebut akan naik saat dipasang ke AKI. Voltase terukur akan bervariasi tergantung kondisi isi dari aki. Semakin penuh aki, voltase akan semakin naik. Namun hal ini adalah wajar seiring dengan load atau penurunan beban tarikan aki.
Pastikan juga output menggunakan terminal agar saat penyesuaian voltase DC gampang dipindah-pindah tanpa harus membuka solderan.
Untuk pemasangan, sambungkan kabel AC dengan terminal 0-220v tanpa menghiraukan terminal lain. terminal cadangan hanya untuk cadangan agar trafo tersebut dapat digunakan di segala medan dan kondisi lapangan.
Baca juga tentang saklar selektor bila ingin melangkap lebih jauh agar chargernya lebih canggih. Tidak dipakaipun charger tersebut sudah bisa berfungsi dengan sempurna.
Pastikan menggunakan trafo yang diperuntukkan khusus untuk pengecasan Aki, bukan trafo audio yang voltasenya banyak tapi tidak murni.

Dioda atau Rectifier Diode
Dioda atau rectifer diode untuk charger aki sebaiknya menggunakan jenis dioda bridge. Hal ini akan sangat memudahkan karena tidak perlu lagi dipusingkan dengan rangkaian penyearah charger.
Cukup temukan 2 buah terminal AC ~ ( lihat pembahasan tentang lambang arus AC~ ). Hubungkan kedua terminal tersebut ke output trafo. Tidak perlu takut terbalik karena arus AC tidak membedakan 0 maupun 14V. Pasang pada terminal 0 dan 14V. Abaikan cadangan, penyesuaian dapat dilakukan saat pengetesan.
Cara pasang:
Output trafo ke ~~
Output – dioda ke binding pos hitam
Output + dioda ke binding pos merah
Saat dipasang ke aki kosong, ukurlah voltase. Pastikan dibawah 13.8V saat pengecasan. Abaikan jika dibawah 12V. Cobalah untuk melakukan pengecasan sambil mengecek suhu trafo dan voltase awal. Jika trafo menjadi panas itu adalah wajar, tetapi dalam batas normal masih bisa di sentuh tangan dengan aman.
Setelah 10 menit, 20 menit, cek kembali voltase. Perhatikan apakah sudah ada peningkatan bertahap. Jika ada peningkatan, berarti charger sudah bekerja. Untuk charger dengan amper besar, cek setiap 5 menit. Karena peningkatan voltase bisa lebih cepat jika digunakan untuk pengecasan pada aki kecil.
Jika voltase akhir sudah sesuai dengan target sekitar +13V, charger sudah bekerja baik. Namun jika tidak naik, berarti voltase yang bekarja kurang. Misalkan hanya sampai 12V, maka saatnya pin terminal dipindahkan ke voltase lebih tinggi. Kembali lakukan proses lanjutan hingga didapatkan voltase maksimal yang ingin kita capai sebesar minimal 13V( Asumsi bahwa aki dalam keadaan baru atau baik ).
Perhatian: jangan sampai lebih tinggi dari 13.8V saat aki penuh. Akan memperpendek usia aki.
Untuk amper dioda, sesuaikan dengan amper trafo. Karena kualitas dioda di pasaran kurang baik, sebaiknya menggunakan dioda dengan rating di atasnya. Misal 10A menggunakan 25A, 20A menggunakan 35A . 30A menggunakan 50A sd 100A dan sebagainya.

Casing Charger Aki
Untuk casing carger aki, silakan pilih sesuai dengan selera. Yang penting pastikan trafo yang dibeli muat ke dalam casing. Agar lebih bagus, dapat diprint menggunakan kertas foto dengan printer warna untuk tampilan depannya. Atau dapat juga pesan panel adaptor bikinan laser yang banyak di jual secara online. Charger akan tampak lebih profesional dan memuaskan.
Binding Pos Charger Aki ( Accu )
Untuk binding pos charger aki ( accu ), bisa dibeli di toko elektronik atau toko listrik setempat. Jika sulit menemukan di toko sekitar, bisa coba beli di toko online.
Jangan lupa sekalian pesan skun untuk kabel chargernya. Bahkan jika pembelian banyak, biasanya bisa minta gratis sama penjualnya.
Kabel AC ( AC Cord )
Untuk kabel AC ( AC Cord )input, lebih baik jika ada yang dengan kepala colokan sekaligus. Kabel dengan kepala colokan sekaligus dapat menghemat waktu pemasangan kepala colokan. Tidak perlu terlalu besar. Cukup menggunakan kabel AC komputer yang buntung dengan amper sekitar 10A hingga 15A. 10A cukup untuk charger aki 2200VA atau 100A.
Untuk komponen lain, boleh di pasang, boleh tidak. Silakan lihat artiker terkait mengenai cara pemasangannya.