Pengertian Frekuensi Respon Speaker Woofer Dan Tweeter

Pengertian Frekuensi Respon Speaker Woofer Dan Tweeter

WikiKomponen.com – Apa kegunaan, arti spesifikasi, serta pengertian Frekuensi Respon speaker woofer dan tweeter pada kardus speaker? Ternyata data tersebut penting gak penting. Penting bila kita memang ingin merancang speaker dengan kejernihan suara secara baik, yang idealnya mendekati sempurna. Sedangkan data tersebut sering tidak terlalu penting jika speaker tersebut akan dipergunakan untuk tujuan sekedar bisa bersuara lantang saja.

Kenyataanya, hanya pendengar musik untuk ruang pribadi yang lebih mementingkan kurva frekuensi respon yang diberikan oleh produsen speaker. Sedangkan bagi perakit umumnya, hal tersebut tidaklah terlalu penting. Kurva tersebut bahkan seringkali hanya sebagai formalitas atau bahkan tidak lagi dicantumkan pada kardus maupun petunjuk pada beberapa merek speaker.

Pengertian Frekuensi Respon Speaker Woofer Dan Tweeter
Pengertian Frekuensi Respon Speaker Woofer Dan Tweeter

Daftar Isi

Pengertian Frekuensi Respon Speaker Woofer Dan Tweeter

Frekuensi respon sendiri dapat diartikan sebagai kisaran frekuensi suara yang masih mampu ditangani atau dihasilkan dengan normal sebelum terjadi distorsi atau klipping pada sebuah driver baik itu tweeter, middle, woofer, atau subwoofer.

Saat sebuah sinyal suara masuk ke sebuah driver, maka sinyal tersebut dapat menghasil medan magnet yang menghasilkan getaran yang menimbulkan suara. Namun, pada kondisi tertentu, ternyata getaran tersebut tidak lagi menimbulkan warna suara seperti yang seharusnya diharapkan,

Getaran tersebut malah menimbulkan getaran tanpa arti atau berupa noise. Hal ini disebabkan oleh respon terhadap daya yang masuk tersebut tidak maksimal, sehingga dikatakan tidak memberikan respon yang normal atau distorsi. Batas kemampuan inilah yang kita sebut dengan frekuensi respon dari sebuah driver.

Tujuan Kurva Frekuensi Respon

Kurva atau grafik frekuensi respon yang disajikan oleh pabrik speaker merupakan data yang paling akurat yang dapat kita peroleh untuk merancang sebuah speaker yang sempurna. Hal ini karena peralatan untuk mengukur frekuensi yang dipergunakan merupakan peralatan yang paling sering dikalibrasi dibandingkan dengan alat ukur yang kita miliki.

Walaupun tidak menggambarkan secara spesifik respon setiap speaker yang diproduksi, kurva tersebut sebenarnya sudah cukup untuk dipergunakan untuk merancang speaker. Hal ini karena speaker yang akan dirancang hanya memerlukan sebagian atau sepotong saja dari total frekuensi yang dimiliki oleh kemampuan driver secara keseluruhan.

Maksudnya, jika sebuah driver tweeter memiliki frekuensi respon 20 KHz-1 KHz, maka biasanya kita memanfaatkan keseluruhan rentang frekuensi respon tersebut. Terdapat acending dan decending frekuensi pada respon driver tersebut.

Umumnya perancang speaker hanya akan mengambil respon terbaik dari driver tesebut semisal 15 KHz-3 KHz saja. Sedangkan diatas 15 KHz mungkin akan menggunakan jenis super tweeter yang lebih baik pada frekuensi di atas frekuensi 10 KHz 20 KHz

Sedangkan frekuensi di bawah 3 KHz akan menggunakan driver middle yang unggul pada frekuensi di bawah 4 KHz – 500 Hz.

Alasan Penggunaan Crossover Dalam Pengaturan Frekuensi Respon

Jika kita perhatikan angka-angka di atas, ternyata setiap driver memiliki respon yang tumpang tindih. Untuk dapat mengatur supaya suara yang dihasilakan tidak tumpang tindih, maka dipergunakanlah filter yang lebih dikenal dengan crossover.

Kita tidak memanfaatkan seluruh kemampuan frekuensi respon dari sebuah driver, tetapi hanya rentang yang paling baik dan sempurna saja.

Crossover akan membatasi frekuensi tertentu untuk setiap driver, sehingga secara keseluruhan, seluruh suara yang seharusnya hadir dalam musik dapat direproduksi secara lengkap dan sempurna sesuai tugas dan keahlihan setiap driver seperti super tweeter, tweeter, middle, woofer, subwoofer.

Pengertian frekuensi respon speaker woofer dan tweeter banyak diabaikan karena pada kasus tertentu pertimbangan SPL lebih diutamakan. Sedangkan pertimbangan clarity dan ketepatan reproduksi hanya menjadi pertimbangan kalangan tertentu.

Musik Diciptakan Untuk Telinga Manusia

Mencoba mencari rentang frekuensi yang lengkap dan disukai oleh semua orang adalah hal yang sia-sia. Sempurna belum tentu disukai.

Seorang perancang speaker dapat saja menggunakan berbagai peralatan analisa spektrum suara untuk mengukur berbagai variable hingga terbentuk kurva sempurna. Namun perlu diketahui bahwa kesempurnaan itu hanya untuk pembacaan pada mesin. Pergunakanlah peralatan tersebut untuk membantu. Namun jangan menjadi kendala ketika peralatan tersebut tidak dimiliki.

Tidak ada yang salah dalam hal selera. Bahkan seringkali, rancangan speaker sengaja menekan frekuensi tertentu agar nyaman dengan selera pendengarnya. Dan tentu saja, untuk melakukan hal tersebut, pengertian frekuensi respon speaker woofer dan tweeter justru harus dikuasai terlebih dahulu. Selamat bereksperimen

Author: Wikikomponen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *